studi kasus: cara membuat latar belakang penelitian
sedang bingung bagaimana cara buat latar belakang???tenag aja ni saya aberi analisa dan petunjuk pembuatan latar belakang, langsung saja ya
STUDI KASUS KALI INI MEMBUAT L;ATAR BELAKANG DENGAN JUDUL
"Pengaruh human Capital dan modal Sosial terhadap kinerja sumber daya manusia dengan orientasi pembelajaran sebagai variabel intervening Studi Pada PT Telkom Cabang Semarang."
PARAGRAF 1 BERISI PENGANTAR MENUJU KONSEP JUDUL PENELITIAN
BERIKUT CONTOHNYA:
Perusahaan merupakan salah satu organisasi yang menghimpun
orang-orang yang biasa disebut dengan Sumber Daya Manusia (SDM) atau pegawai
untuk menjalankan kegiatan rumah tangga produksi perusahaan. Hampir di semua perusahaan
mempunyai tujuan yaitu memaksimalkan keuntungan dan nilai bagi perusahaan, dan
juga untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik dan SDM.
PARAGRAF 2 DAN 3 BERISI PENJELASANMENGENAI VARIABEL DEPENDENYA DISINI KINERJA
BERIKUT CONTOHNYA:
Kinerja merupakan suatu potensi yang harus dimiliki oleh
setiap sumber daya manusia untuk melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab
yang diberikan organisasi kepada sumber daya manusia. Dengan kinerja yang baik,
maka setiap sumber daya manusia dapat menyelesaikan segala beban organisasi
dengan efektif dan efisien sehingga masalah yang terjadi pada organisasi dapat
teratasi dengan baik. Kinerja organisasi dapat di capai dengan
baik melalui kerjasama antar organisasi dan sesuai dengan wewenang organisasi
yang ada pada setiap karyawan, sehingga
dengan hal tersebut dapat menibgkatkan kinerja, suatu organisasi perlu merencanakan suatu strategi dan
menciptakan pengelolaan yang baik dan profesional. Oleh karena itu dalam
mencapai tujuan tersebut seluruh sumber daya yang ada dalam orgnisasi harus
dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, termasuk sumber daya manusia sebagai faktor
utamanya.
Kinerja sumber daya manusia juga dapat dilihat dari aspek
kuantitas kerja meliputi ketepatan kerja dan kualitas kerja, tingkat kemampuan
dalam bekerja, kemampuan menganalisis data, dan kemampuan mengevaluasi. Rahadi (2010:10)
mengemukakan hasil atau tingkat yang dicapai seseorang dalam keberhasilanya
mencapai sesuatu dalam suatu periode dalam melaksanakan tugas yang sesuai
dengan sasaran target dan hasil kerja yang telah disepakati bersama.
PARAGRAF 4 BERISI PENJELASAN VARIABEL INTERVENING ATAU MODERASI
BERIKUT CONTOHNYA:
Kinerja sumber daya manusia dapat di pengaruhi oleh orientasi
pembelajaran karyawan, orientasi pembelajaran karyawan dapat meningkatkan
kinerja karena karyawan akan belajar dengan hal-hal yang baru dari apa yang
belum diketahui, Hakim (2011) mnejelaskan bahwa orientasi pembelajaran merupakan kegiatan apa saja
yang menjadi sumber dari pembelajaran, dengan kata lain bahwa pembelajaran terletak pada kapabilitas/kemampuan
dari sumber daya yang saling mengikat dalam perusahaan. Orientasi pembelajaran pada karyawan merupakan sasaran menuju hasil yang lebih baik sehingga karyawan dapat mengembangkan sumber daya yang sesuai dengan kemampuan perusahaan.
PARAGRAF 5 BERISI PENJELASAN MENGENAI VARIABEL INDEPENDEN (x1)
BERIKUT CONTOHNYA:
Orientasi
pembelajaran karyawan dalam meningkatkan kinerja sumberdaya manusia juga perlu
adanya human capital, hal tersebut dikarenakan sumber daya manusia adalah sumber daya yang
paling penting di antara sumber daya lain yang ada dalam sebuah organisasi human capital selalu dikaitkan dengan keterampilan
dan keahlian seseorang dalam sebuah organisasi. Hidayat (2013)menyebutkan bahwa human capital tidak hanya menyangkut ketrampilan dan keahlian
seseorang tetapi juga
mencakup karakter, sikap, kesehatan, dan motivasi diri, dimana aset pengetahuan hanyalah bagian
faktor intangible yang berkontribusi pada kinerja seseorang, sehingga human capital akan dapat berkontribusi
dalam meningkatkan kinerja sumber daya manusia.
PARAGRAF 6 BERISI PENJELASAN ,MENGENAI VARIABEL INDEPENDEN 2 (X2)
BERIKUT CONTOHNYA:
Kinerja
Sumber daya manusia juga dapat di dukung dengan adanya modal sosial, modal
sosial dapat berkontribusi pada kinerja sumberdaya manusia, karena modal sosial menjadi asset yang penting dalam pengelolaan
hubungan antara konsumen dengan penyedia layanan untuk berkontribusi dalam pengembangan keunggulan masing-masing pihak. Sukoco (2013) menyatakan bahwa modal sosial yang
dimiliki oleh sebuah perusahaan dapat memberikan keunggulan bersaing, dimana
modal sosial terdiri atas dimensi kognitif dan struktural yang akan membentuk
kinerja sumber daya manusia dan pada
akhirnya akan terjadi peningkatan kinerja sumber daya manusia.
PARAGRAF 7 BERISI PENJELASAN ,MENGENAI DATA KASUS DIPERUSAHAAN YANG DITELITI
BERIKUT CONTOHNYA:
Kinerja
sumber daya manusia merupakan hal yang perlu untuk di teliti, karena merupakan
aset dari perusahaan, identifikasi masalah tentang kinerja di PT Telkom Semarang bagian out band call dapat dideskripsikan pada
tabel berikut :
Tabel 1.1
Persentase keberhasilan
pekerjaan
Tahun
|
Persentase deal dari target
|
2012
|
75%
|
2013
|
74%
|
2014
|
76%
|
2015
|
73%
|
2016
|
72%
|
Sumber: PT Telkom Cabang Semarang bagian out band call Tahun 2017
Berdasarkan data diatas dari tahun ketahun
pemenuhan target pada karyawan PT Telkom pada bagian Out band call mengalami
fluktuatif persentase target penyelesaian rata-rata dari tahun ketahun. Tahun
2012 penyelesaian rata-rata deal masih 75% dari target yang diharapkan
perusahaan hal tersebut turun 72% pada tahun 2016. Hasil dari pencapaian target
pada karyawan mengalami fluktuatif hal tersebut dikarenakan kurangnya waktu
yang dibutuhkan karyawan dalam menyelesaikan layanan kepada pelanggan.
PARAGRAF 8 BERISI PENJELASAN ,MENGENAI PERBEDAAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU (RESEACH GAP)
BERIKUT CONTOHNYA:
Penelitian
tentang variabel yang mempengaruhi kinerja sumber daya manusia yaitu human
capital seperti yang dilakukan tumwine (2014) dan Endri (2010) yang menyatakan
bahwa human capital dapat mempengaruhi kinerja sumber daya manusia, sedangkan
penelitian Odhon`g (2015) menyatakan bahwa efek dari human capital tidak berdampak
pada kinerja. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja sumber daya manusia adalah modal sosial seperti yang
diungkapkan oleh Nugroho (2015) dan Sudarti (2014) yang menyatakan bahwa modal
sosial berpengaruh terhadap kinerja karyawan, dikarenakan seseorang yang memiliki
kompetensi dan komitmen yang baik maka dia akan berupaya meningkatkan kinerja
yaitu, melakukan segala sesuatu berdasarkan yang terbaik sesuai dengan tujuan
dan nilai organisasi. Claro (2011) menyatakan hal yang berbeda yaitu modal
sosial tidak berdampak pada kinerja sumber daya manusia, dikarenakan modal
sosial. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja sumber daya manusia adalah
orientasi pembelajaran seperti yang diungkapkan oleh Martinette (2014) yang
menyatakan bahwa orientasi pembelajaran berpengaruh terhadap kinerja sumber
daya manusia.
PARAGRAF TERAKHIR STATEMENT
BERIKUT CONTOHNYA:
PT Telkom
pada bagian Outban call mengalami fluktuatif target dalam melayani pelanggan
dan adanya hasil penelitian terdahulu yang berbeda tentang model peningkatan
kinerja sumber daya manusia yaitu dipengaruhi oleh modal sosial dan human capital serta dimoderasi oleh
orientasi pembelajaran, sehingga perlu adanya pengujian kembali terhadap masalah
berkaitan dengan peningkatan kinerja sumber daya manusia. Atas
dasar latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti
tertarik untuk mengambil judul Pengaruh
human Capital dan modal Sosial
terhadap kinerja sumber daya manusia dengan orientasi pembelajaran sebagai
variabel intervening Studi Pada PT Telkom Cabang Semarang.