- Hipotesis
H0
: Tidak Terdapat Hubungan antara Kualitas Tidur Mahasiswa Praktikan Angkatan 2014 Dengan Capaian
Pembelajaran Klinik Stase KMB Di Departemen Ilmu Keperawatan Universitas
Diponegoro Tahun 2017
H1
: Terdapat Hubungan Antara Kualitas Tidur Mahasiswa Praktikan
Angkatan 2014 Dengan Capaian Pembelajaran Klinik Stase KMB Di Departemen Ilmu
Keperawatan Universitas Diponegoro Tahun
2017.
- Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan
oleh peneliti adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelatif. Penelitian
deskriptif korelatif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat gambaran mengenai suatu keadaan
secara objektif dan mengetahui adanya hubungan antar variabel. (39) Penelitian ini harus memiliki sekurang-kurangnya
2 (dua) variabel, 1 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Adapun ciri-ciri
dari penelitian atau skripsi kuantitatif korelasional adalah menggunakan kata
kunci “hubungan”.
(39)
Pendekatan
dalam Penelitian ini menggunakan metode cross
sectional, yaitu penelitian yang mendesain pengumpulan datanya dilakukan
pada satu titik waktu (at one point in time). Fenomena yang diteliti adalah
selama satu periode pengumpulan data. (42)
- Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi
adalah keseluruhan subyek penelitian dengan karakteristik terntentu. (43) Populasi
dirumuskan sebagai populasi finite (terbatas) dan infinet (tidak terbatas).
Populasi dalam penelitian ini menggunakan populasi finite (terbatas) karena
jumlah populasi diketahui secara pasti.(44) Populasi pada penelitin ini adalah
mahasiswa keperawatan Universitas Diponegoro Angkatan 2014 yang telah melakukan Pendidikan Praktik Klinik Keperawatan stase KMB (Keperawatan Medical Bedah) sejumlah 125 mahasiswa.
2. Sampel
Sampel
adalah kumpulan
individu-individu atau objek-objek yang dapat diukur yang mewakili populasi.
Sampel yang diambil hendaknya sampel yang mewakili populasi.(45) Teknik pengambilan
sampel dilakukan dengan cara Total sampling.
Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan
populasi.
Alasan
mengambil total sampling karena menurut Sugiyono (2007) jumlah populasi yang
kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya.(45)
Kriteria-kriteria
yang diharapkan oleh peneliti adalah :
a. Kriteria
Inklusi
Kriteria
inklusi merupakan karakteristik umum dari subjek penelitian dalam suatu
populasi target yang diteliti.(45)
Kriteria
inklusi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini, yaitu :
1.
Semua mahasiswa aktif di keperawatan Universitas
Diponegoro angkatan 2014
dengan jumlah 105 mahasiswa.
2.
Mahasiswa yang telah melaksanakan pendidikan praktik
klinik stase KMB (Keperawatan Medical Bedah)
pada semester 6.
b. Kriteria
Eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria
untuk menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi
dari studi karena berbagai sebab.(46)
Kriteria eksklusi yang digunakan oleh peneliti
adalah :
1) Mahasiswa
yang terdaftar dalam praktik Manajemen Asuhan Keperawatan Anak, namun jumlah
kehadiran kurang dari 100%
E. Besar Sampel
Besar sampel merupakan banyaknya anggota
yang akan diadikan sampel. Karena besar populasi kurang dari 10.000, maka
penentuan sampel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :
Hasil
besar sampel = 95.41
sehingga dibulatkan menjadi 95
responden. Untuk mengantisipasi drop out,
maka sampel ditambahkan 10% menjadi 105 responden.
- Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian
Dalam
penelitian ini lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah kampus Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang..
2. Waktu
Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni
2017.
Pengambilan
data ini dilakukan hanya sekali saja dalam satu waktu.
G.
Variabel
Penelitian, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran
1.
Variabel penelitian
Variabel
adalah perilaku atau karakteristik
yang memberikan
nilai beda terhadap sesuatu (benda,manusia,dll). (47)
Identifikasi variabel adalah sesuatu
yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh
informasi dari hal ini. Variabel pada penelitian ini adalah :
a. Variabel
Independen (Variabel bebas)
Variabel
independen adalah variabel yang
nilainya menentukan variable lain atau variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (47) (48). Variabel independen pada penelitian ini adalah
kualitas tidur mahasiswa
praktikan angkatan 2014 program studi ilmu keperawatan
b.
Variabel
dependen (Variabel terikat)
Variabel
dependen adalah variabel yang dipengaruhi dan menjadi akibat dari variabel
bebas.(47)(48). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah capaian pembelajaran klinik stase KMB pada
Mahasiswa Angkatan 2014
di PSIK FK UNDIP.
2.
Definisi
Operasional dan Skala Pengukuran
Definisi operasional dirumuskan untuk kepentingan akurasi,komunikasi,dan
replikasi. Variabel yang telah didepenisikan perlu didefenisikan secara
operasional, sebab setiap istilah (variabel) dapat diartikan secara
berbeda-beda oleh orang yang berlainan. (49)
Tabel 3.1 Definisi
Operasional dan Skala Pengukuran
No
|
Variabel
|
Definisi
Operasional
|
Alat
Ukur
|
Hasil
Ukur
|
Skala
Pengukuran
|
1.
|
Variabel
Independen: kualitas tidur mahasiswa praktikan angkatan 2014
program studi ilmu keperawatan
|
Pernyataan subjektif tentang kepuasan tidur yang
ditandai dengan merasakan tidurnya cukup atau tidak ada gangguan atau masalah
dalam tidurnya pada saat mahasiswa sedang menjalani praktek klinik di Rumah
Sakit.
|
Pengukuran kualitas tidur dengan menggunakan
instrument Pitsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dengan menggunakan 10
komponen pertanyaan untuk mengetahui kualitas tidur meliputi kualitas tidur
subjekif, latensi tidur, durasi tidur, efisiensi kebiasaan tidur, gangguan
tidur, penggunaan obat, disfungsi siang hari.
|
Nilai total
dari PSQI:
Total skor global
≤ 5 = kualitas tidur baik. Total skor global > 5 = kualitas
tidur buruk
|
Ordinal
|
2.
|
Variabel
terikat (dependen) pada penelitian ini adalah capaian pembelajaran klinik stase KMB pada Mahasiswa
Angkatan 2014 di PSIK FK UNDIP
|
Kompetensi
keperawatan adalah pengetahuan dasar, sikap dan ketrampilan yang harus
dimiliki oleh perawat dalam melaksanakan tugas praktik
klinik keperawatan. Dalam hal ini, peneliti
akan melihat hasil penilaian pencapaian
target kompetensi pendidikan praktek klinik dilihat berdasarkan buku target
atau penilaian dosen.
|
Menggunakan studi dokumentasi berdasarkan nilai
hasil evaluasi berdasarkan buku panduan praktik klinik dengan rentan 0-100
yaitu menggunakan nilai murni hasil evaluasi pembelajaran klinik.
|
Apabila sudah mengetahui berapa nilai responden ketika menjalankan
praktek stase KMB maka hasilnya
dikategorikan menjadi 2 yaitu,
a. Baik ≥ mean = 86,37
b. Kurang baik ≤ mean = 86,37
|
Ordinal
|
H.
Alat
Penelitian dan Cara
Pengumpulan Data
1.
Alat
penelitian
Alat penelitian yang digunakan dalam
penelitian adalah dengan kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data
melalui formulir-formulir yang berisi pernytaaan-pernyataan yang diajukan
secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban
atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (50). Alat-alat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner PSQI dan hasil evaluasi Pembelajaran Klinik Mahasiswa
melalu Buku Hasil Pencapaian Pembelajaran Klinik. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang disusun dan telah
direncanakan sebelumnya, kuesioner ini digunakan peneliti untuk mendapatkan
informasi.(51) Teknik
pengumpulan data dengan memberikan beberapa pertanyaan pada responden.(51) Kuesioner dan Hasil evaluasi Pencapaian Pembelajaran klinik yang
disediakan terdiri atas :
a. Hasil Penilaian
Pencapaian Pembelajaran
Klinik
Mahasiswa
Peneliti mendapatkan hasil
nilai-nilai pencapaian pembelajaran klinik mahasiswa, dengan melihat dari buku
evaluasi hasil Pencapain Pembelajaran Klinik.
b.
Kuesioner penelitian kualitas tidur
Pada penelitian ini
menggunakan kuesioner kualitas tidur dari Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang dikembangkan oleh Daniel
J. Buysee mulai tahun 1998. PSQI ini terdiri dari 19 butir pertanyaan yang
dinilai diri sendiri dan 5 pertanyaan yang dinilai oleh pasangan atau teman
sekamar jika ada, tetapi pada penelitian ini peneliti hanya mengambil 18
pertanyaan yang dinilai oleh diri sendiri yang masuk dalam penilaian. 18
pertanyaan ini digabungkan dalam 7 komponen penilaian, masing-masing memiliki
kisaran 0-3 poin (52). Kuesioner PSQI
terdiri dari 7 komponen yang dinilai dalam PSQI
yaitu latensi tidur,
durasi tidur, kualitas tidur, efisiensi kebiasaan tidur, gangguan tidur,
penggunaan obat tidur dan gangguan fungsi tubuh di siang hari. Skala pengukuran
yang digunakan dalam kuesioner ini menggunakan Likert skale.(53)
1.
Komponen 1 : kualitas
tidur subjektif
Ditunjukan dengan
pertanyaan nomor 9 dengan skor sangat
baik = 0, baik =1, buruk = 2, buruk sekali= 3.
2.
Komponen 2 :
Latensi tidur
Ditunjukan dengan
nomor pertanyaan nomor 2, dengan penilaian (<15 menit = 0, 15-30 menit =1,
31-60 menit = 2, >60 menit = 3 dan no 5a dengan skor (Tidak ada pada bulan
lalu = 0, kurang dari sekali selama seminggu = 1, sekali atau dua kali dalam
seminggu= 2, tiga kali atau lebih dalam seminggu = 3).
Penilaian latensi
tidur dengan menjumlahkan skor nomor 2 dan 5a, dengan skor (0=0, 1-2 =1, 3-4
=2, 5-6 =3).
3.
Komponen 3 : Durasi
tidur
Ditunjukan oleh
pertanyaan nomor 4, skor (>7 jam= 0, 6-7 jam =1, 5-6 jam = 2, < 5 jam =
3).
4.
Komponen 4 :
Efisiensi kebiasaan tidur
Ditunjukan oleh
pertanyaan nomor 1,3,4. Efisiensi tidur = (total jumlah jam tidur/ total waktu
di tempat tidur) x 100 %, total jumlah jam tidur – pertanyaan no 4
Total waktu ditempat
tidur – yang dikalkulasikan dari respon terhadap pertanyaan no 1 dan 3.
(Skor : 85% = 0, 75%
- 84% =1, 65-74 % =2, <65% = 3).
5.
Komponen 5 : Gangguan
tidur
Ditunjukan dengan
penjumlahan skor pertanyaan 5b-5j (tidak ada pada bulan lalu = 0, kurang dari
sekali selama seminggu =1, sekali atau dua kali dalam seminggu =2, tiga kali
atau lebih dalam seminggu =3)
Dengan hasil
penjumlahan (skor 0=0, 1-9=1, 10-18 =2, 19-27 =3).
6.
Komponen 6 :
penggunaan obat
Ditunjukkan dengan
pertanyaan nomor 7 dengan penilaian (tidak sama sekali =0, kurang dari sekali
dalam seminggu =1, sekali atau dua kali seminggu=2, tiga kali atau lebih dalam
seminggu=3).
7.
Komponen 7 :
disfungsi di siang hari
Dengan melihat
pertanyaan nomor 7 (Skor : tidak sama sekali =0, kurang dari sekali dalam
seminggu =1, sekali atau dua kali seminggu =2, tiga kali atau lebih dalam
seminggu =3) dan nomor 8 (skor : tidak ada masalah sama sekali =0, sedikit
sekali masalah =1, ada masalah =2, masalah besar =3)
Kemudian menjumlahkan
skor no 7 dan 8, dengan skor (0=0, 1-2 = 1, 3-4 = 2, 5-6=3).
Nilai total dari PSQI
:
Skor ≤5 memiliki kualitas tidur baik
Skor > 5 diartikan responden memiliki
kualitas tidur buruk. (52)
Banyak penelitian
yang memakai kuesioner ini, Keseluruhan komponen kualitas tidur pada kuasioner
PSQI reliable karena memenuhi
persyaratan reliabilitas minimal koefisien Cronbachs Alpha 0,70 yakni dengan
hasil 0,83. Pengujian
reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach karena instrumen
penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat. Rumus Alpha Cronbach
sevagai berikut :
Jika
nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)
sementara jika alpha > 0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan
seluruh tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula
yang memaknakannya sebagai berikut:
Jika
alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka
reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika
alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu
atau beberapa item tidak reliabel. Jadi dapat dikatakan PSQI reliable karena hasilnya
adalah 0,83. (54)
2.
Uji
Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas
dan rehabilitas untuk alat ukur yang menghasilkan nilai kuantitatif, dengan
menggunakan instrument yang valid dan reliable dalam pwngumpulan data (43). Kuesioner yang diberikan kepada
responden telah diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu agar
kesimpulan penelitian nantinya tidak memberikan perbedaan gambaran yang jauh
dari keadaan sebenarnya dan kesimpulannya dapat dipercaya.(55)
a. Uji
Validitas
Uji
validitas merupakan uji instrumen penelitian untuk melihat sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya.(56) Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner
tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur.(56) Uji
validitas menggunakan rumus korelasi product moment, dimana apabila nilai r
hitung lebih besar dari r tabel atau nilai sig. dari per item soal bernilai lebih kecil dari
0,05 maka item soal tersebut valid.
Hasil
uji validitas kepada 30 responden didapatkan hasil bahwa untuk setiap item pertanyaan pada pertanyaan
kualitas tidur menggunakan PSQI semua item soal valid karena nilai p value <
0,05 dan untuk setiap item memilki nilai r hitung > r tabel artinya semua
item soal dalam kuesioner valid dan dapat digunakan sebagai instrumen
penelitian.
b.
Uji reliabilitas
Uji
reliabilitas merupakan indeks atau cara untuk menunjukkan sebuah kuesioner
dengan hasil yang diperoleh dapat dipercaya dan konsisten atau adanya suatu kesamaan hasi apabila
pengukuran dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda (43). Teknik
untuk uji reliabilitas yang digunakan adalah menggunakan rumus Alpha
Cronbach sebagai berikut:(47)
Variabel
dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha >0,6 artinya
reliabilitas mencukupi (sufficient reliability). Uji reliabilitas 𝜎𝑡2 : Total varians Variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s
Alpha >0,6 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability).
Uji reliabilitas Kualitas tidur PSQI yang telah dilakukan
melalui penyebaran kuesioner kepada 30 responden didapatkan nilai Cronbach’s
Alpha 0,785. Nilai reliabilitas sebesar 0,785 > 0,6 artinya instrumen dalam
penelitian ini dinyatakan reliabel.
3.
Cara Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data dengan
menggunakan kuesioner. Responden yang sudah dipilih dibagikan kuisioner PSQI.
Proses penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan:
a. Penelitian
ini dimulai setelah proposal penelitian disetujui dengan membuat permohonan
surat ijin penelitian ke pihak akademik
b. Membuat
surat izin pelaksanaan penelitian ke bagian akademik Jurusan Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
c. Membuat
Ethical Clearance di Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro
d. Melakukan
uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian
e. Penelitian
dimulai setelah pihak Departemen Ilmu Keperawatan menyetujui diadakannya
penelitian tersebut
f. Peneliti
melakukan pengambilan data responden yang sesuai dengan kriteria insklusi dalam
penelitian di Kampus Keperawatan FK UNDIP pada angakatan 2014.
g. Peneliti
melakukan pendekatan dengan calon responden
yang dapat ditemui di kampus Keperawatan FK
UNDIP untuk meminta persetujuan dengan menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian
yang dilakukan dan sebagian
besar peneliti menyebarkan informed consent melalui google doc.
h. Responden
diberikan kuesioner oleh peneliti
melalui google doc dan meminta melakukan pengisian
kuesioner dengan jujur.
i.
Responden
mengisi kuesioner yang telah diberikan peneliti.
j.
Peneliti
mengecek kembali kelengkapan jawaban responden pada kuesioner.
4.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1)
Teknik
Pengolahan Data
Pengolahan
data adalah proses dalam memperoleh data suatu kelompok. Data yang didapat
adalah data mentah yang akan menghasilkan informasi yang diperlukan. Pengolahan
data dibagi menjadi 5 tahap, yaitu : (55)(43)
a. Editing
Editing adalah pengoreksian data ulang untuk memastikan kebenaran data
yang terkumpul. Kuesioner yang telah diisi oleh responden dilakukan pengecekan
kembali terkait pengisian, kejelasan makna jawaban dan relevansi jawaban, jika
dalam satu pertanyaan terdapat jawaban ganda atau lebih maka peneliti
mengklarifikasi terkait jawaban kepada responden.
b. Coding (memberi tanda kode)
Coding
merupakan
pemberian kode angka pada tiap-tiap data yang terdiri atas beberapa kategori.
Peneliti memberikan kode dan juga daftar kode yang berguna untuk memudahkan
dalam pengolahan data serta memudahkan kembali melihat lokasi dan arti kode dari suatu variabel.
Variabel
|
Kategori
|
Kode
|
Jenis
kelamin
|
Laki-laki
Perempuan
|
1
2
|
Stase
praktik
|
KMB
|
1
|
Gambaran
kualitas tidur pada Mahasiswa
|
Kualitas
tidur baik
Kualitas
tidur buruk
|
1
2
|
Kualitas
tidur subjektif
|
Sangat
baik
Cukup
baik
Cukup
buruk
Sangat
buruk
|
1
2
3
4
|
Latensi
tidur
|
Sangat
baik
Cukup
baik
Cukup
buruk
Sangat
buruk
|
1
2
3
4
|
Durasi
tidur
|
>7
jam
6-7
jam
5-6
jam
<
5 jam
|
1
2
3
4
|
Efisiensi
tidur
|
Sangat
efisien
Efisien
Kurang
efisien
Tidak
efisien
|
1
2
3
4
|
Gangguan
tidur
|
Tidak
mengalami gangguan tidur
Gangguan
tidur ringan
Gangguan
tidur sedang
Gangguan
tidur berat
|
1
2
3
4
|
Penggunaan
obat tidur
|
Tidak
pernah
Sekali
seminggu
2
kali seminggu
>3
kali seminggu
|
1
2
3
4
|
Disfungsi
di siang hari
|
Tidak
menjadi masalah
Masalah
kecil
Masalah
sedang
Masalah
berat
|
1
2
3
4
|
c. Scoring
Scoring merupakan pemberian nilai
terhadap jawaban responden untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan.
Peneliti memberikan skor pada setiap subvariabel sesuai dengan jenis data dan
pertanyaan.
a.
Scoring kualitas tidur
No
|
Komponen
|
Pertanyaan
|
Skor
|
Jumlah skor
|
1
|
Kualitas tidur
|
Pertanyaan no.9
|
Sangat baik = 0
|
Sangat baik = 0
|
Cukup baik = 1
|
Cukup baik = 1
|
|||
Cukup buruk = 2
|
Cukup buruk = 2
|
|||
Sangat buruk =3
|
Sangat buruk = 3
|
|||
2.
|
Latensi tidur
|
Pertanyaan no. 2
|
<15 menit = 0
|
Skor 0 = 0
|
16-30 menit =1
|
Skor 1-2 =1
|
|||
31-60 menit = 2
|
Skor 3-4 =2
|
|||
>60 menit = 3
|
Sor 5-6 = 3
|
|||
Pertanyaan no. 5a
|
Tidak pernah = 0
|
|
||
Sekali seminggu = 1
|
|
|||
|
|
2 kali seminggu = 2
|
|
|
|
|
>3 kali seminggu = 3
|
|
|
3.
|
Lama tidur malam
|
Pertanyaan no.4
|
> 7 jam = 0
|
> 7 jam = 0
|
6-7 jam = 1
|
6-7 jam = 1
|
|||
5-6 jam = 1
|
5-6 jam = 1
|
|||
<5 jam = 3
|
<5 jam = 3
|
4.
|
Efisiensi tidur
|
Pertanyaan no. 1 (lama di tempat tidur)
|
(uraian)
|
|
||||||
Total
|
||||||||||
Pertanyaan
No 3
|
(uraian)
|
>85% = 0
|
||||||||
75-84% = 1
|
||||||||||
(lama di tempat tidur)
|
|
65-74% = 2
|
||||||||
<65% = 3
|
||||||||||
Pertanyaan
no 4
(lama tidur)
|
(Uraian)
|
|
||||||||
5
|
Gangguan ketika tidur
malam
|
Pertanyaan no. 5b-5j
|
Tidak pernah = 0
|
Skor 0 = 0
|
||||||
Sekali seminggu = 1
|
Skor 1-9 = 1
|
|||||||||
2 kali seminggu = 3
|
Skor 10-18 = 2
|
|||||||||
>3 kali seminggu = 3
|
Skor 19-27 = 3
|
|||||||||
6.
|
Penggunaan obat-obat tidur
|
Pertanyaan no.7
|
Tidak pernah = 0
|
Tidak pernah = 0
|
||||||
Sekali seminggu = 1
|
Sekali seminggu = 1
|
|||||||||
2 kali seminggu = 3
|
2 kali seminggu = 3
|
|||||||||
|
|
|
>3 kali seminggu = 3
|
>3 kali seminggu = 3
|
||||||
7.
|
Terganngu aktivitas di
siang hari
|
Pertanyaan no.6
|
Tidak pernah = 0
|
Jumlah skor:
|
||||||
Sekali seminggu = 1
|
Skor 0 = 0
|
|||||||||
2 kali seminggu = 3
|
Skor 1-2 = 1
|
|||||||||
>3 kali seminggu = 3
|
Skor 3-4 = 2
|
|||||||||
|
|
Pertanyaan no.8
|
Tidak antusias = 0
|
Skor 5-6 = 3
|
||||||
Kecil = 1
|
|
|||||||||
Sedang = 2
|
|
|||||||||
Besar = 3
|
|
|||||||||
|
|
|
|
|
b.
Entry Data
Peneliti memproses data agar dapat dianalisis dengan memasukkan
data dari kuesioner yang sudah diberi kode ke dalam software atau
program komputer untuk dilakukan analisa data.
c.
Clearing (Pengecekan Data)
Cleaning pada penelitian ini
yaitu tahap pengecekan kembali semua data dari setiap responden yang sudah di entry
sehingga tidak terdapat kesalahan kode dan ketidaklengkapan data.
d.
Tabulasi
Tabulasi adalah proses dimana data yang
dimasukkan dalam komputer diinterpretasikan dalam bentuk tabel. Hal ini
bertujuan agar memudahkan penyusunan, penjumlahan, dan penataan untuk disajikan
dan dianalisa.
2) Analisis Data
a.
Analisa Univariat
Analisa ini dilakukan untuk menjelaskan
distribusi frekuensi dari setiap variabel yang bertujuan untuk menggambarkan
distribusi dan proporsi variabel yang diteliti dalam bentuk tabel, baik
variabel independen maupun independen. Data dari penelitian ini yang akan dianalisa
menggunakan analisa univariat adalah karakteristik kualitas tidur mahasiswa
praktikan angkatan 2014 dan capaian pembelajaran klinik pada mahasiswa angkatan
2014. Data tersebut diolah dalam bentuk persentase dan tabel distribusi
frekuensi mengunakan computer. Sehingga akan didapatkan gambaran kualitas tidur
mahasiswa dan capaian pembelajaran klinik dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi yang disertai dengan persentase nya.
b.
Analisa bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan
antara dua variabel (57). Pada penelitian ini analisis
bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen
kualitas tidur mahasiswa keperawatan angkatan 2014 dan variabel dependen
capaian pembelajaran klinik stase KMB (Keperawatan Medical Bedah) serta
membuktikan hipotesa penelitian. Peneleitian ini menggunakan uji statistic Chi square. Uji Chi square digunakan untuk menganalisa hasil yang diteliti untuk
mengetahui adanya hubungan atau perbedaan yang signifikan antara variabel. Uji Chi square ini digunakan untuk
mengetahui adanya hubungan antara kualitas tidur mahasiswa dengan capaian
pembelajaran klini pada mahasiswa praktik angakatan 2014. Untuk melihat hasil
kemaknaan perhitungan statistic digunakan batas nilai kemaknaan (alpha) 5%=0,05
dan nilai keyakinan 95%= 1,96 dengan ketentuan : Hipotesa diterima dengan hasil
p value ≤
nilai alpha = 5%. Uji Chi square digunakan untuk menghubungkan
antar variabel X dengan variabel Y. Dasar Uji Chi square adalah membandingkan perbedaan frekuensi hasil
observasi dengan frekuensi yang diharapkan. Uji korelasi menggunakan uji Chi square dengan syarat penggunaan uji Chi square adalah sampel dipilih secara
acak, sampel > 40. Keputusan yang diambil dari uji Chi square adalah bila nilai p < 0,05 dengan derajat kepercayaan
5% , H0 ditolak, berarti data sampel mendukung adanya perbedaan yang
bermakna (signifikan) (39). Apabila syarat dari
uji Chi Square tidak terpenuhi,
syarat uji chi square meliputi:
a.
Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau
disebut juga Actual Count (F0) sebesar 0 (Nol).
b.
Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak
boleh ada 1 cell saja yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected
count (“Fh”) kurang dari 5.
c.
Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misak 2 x 3,
maka jumlah cell dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak
boleh lebih dari 20%.
Apabila syarat
dari uji chi square tidak terpenuhi
maka alternatif yang dapat digunakan dalam menguji data dengan tabel 2 x 2
adalah menggunakan uji fisher’s Exact Test (39).
5.
Etika
Penelitian
Penelitian
ini menggunakan manusia sebagai subjek penelitian sehingga tidak boleh
bertentangan dengan etik. Hal-hal yang harus dilindungi oleh peneliti adalah
sebagai berikut : (55) (57)
1.
Autonomy
Penelitian ini menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia. Responden memiliki hak atau kebebasan untuk
menentukan pilihan ikut atau menolak penelitian. Dalam hal ini, diperkuat
dengan adanya lembar informed consent.
2.
Confidentiality
Responden penelitian
memiliki privasi dan hak untuk mendapatkan kerahasiaan informasi. Peneliti
perlu merahasiakan berbagai informasi yang menyangkut privasi responden yang
tidak ingin identitas dan segala informasi tentang dirinya diketahui orang
lain. Misalnya, nama responden tidak ditulis secara lengkap namun hanya
inisialnya saja.
3.
Justice
Prinsip keterbukaan dalam
penelitian mengandung makna bahwa penelitian dilakukan secara jujur, tepat,
cermat, hati-hati dan dilakukan secara professional. Dalam hal ini, peneliti
memberikan keuntungan dan beban secara merata sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
responden.
4.
Beneficence
Prinsip berikut ini
mengandung makna bahwa setiap penelitian harus mempertimbangkan manfaat dan
keuntungan yang dapat diperoleh responden.
5.
Nonmaleficence
Penelitian yang dilakukan tidak boleh mengandung
unsur bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan merugi.