>

JASA OLAH DATA PEMBUATAN SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI

metode penelitian jurusan perawat (chi aquare)




  1. Hipotesis
H0 : Tidak Terdapat Hubungan antara Kualitas Tidur Mahasiswa Praktikan Angkatan 2014 Dengan Capaian Pembelajaran Klinik Stase KMB Di Departemen Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro Tahun  2017
H1 : Terdapat Hubungan Antara Kualitas Tidur Mahasiswa Praktikan Angkatan 2014 Dengan Capaian Pembelajaran Klinik Stase KMB Di Departemen Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro Tahun  2017.
  1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelatif. Penelitian deskriptif korelatif adalah penelitian yang bertujuan untuk  membuat gambaran mengenai suatu keadaan secara objektif dan mengetahui adanya hubungan antar variabel. (39) Penelitian ini harus memiliki sekurang-kurangnya 2 (dua) variabel, 1 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Adapun ciri-ciri dari penelitian atau skripsi kuantitatif korelasional adalah menggunakan kata kunci “hubungan. (39)
Pendekatan dalam Penelitian ini menggunakan metode cross sectional, yaitu penelitian yang mendesain pengumpulan datanya dilakukan pada satu titik waktu (at one point in time). Fenomena yang diteliti adalah selama satu periode pengumpulan data. (42)
  1. Populasi dan Sampel Penelitian
1.      Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian dengan karakteristik terntentu. (43) Populasi dirumuskan sebagai populasi finite (terbatas) dan infinet (tidak terbatas). Populasi dalam penelitian ini menggunakan populasi finite (terbatas) karena jumlah populasi diketahui secara pasti.(44) Populasi pada penelitin ini adalah mahasiswa keperawatan Universitas Diponegoro Angkatan 2014 yang telah melakukan Pendidikan Praktik Klinik Keperawatan stase KMB (Keperawatan Medical Bedah)  sejumlah 125 mahasiswa.
2.      Sampel
Sampel adalah kumpulan individu-individu atau objek-objek yang dapat diukur yang mewakili populasi. Sampel yang diambil hendaknya sampel yang mewakili populasi.(45) Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi.
Alasan mengambil total sampling karena menurut Sugiyono (2007) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya.(45)
Kriteria-kriteria yang diharapkan oleh peneliti adalah :
a.       Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum dari subjek penelitian dalam suatu populasi target yang diteliti.(45)
Kriteria inklusi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini, yaitu :
1.      Semua mahasiswa aktif di keperawatan Universitas Diponegoro angkatan 2014 dengan jumlah 105 mahasiswa.
2.      Mahasiswa yang telah melaksanakan pendidikan praktik klinik stase KMB (Keperawatan Medical Bedah)  pada semester 6.
b.      Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria untuk menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab.(46)
Kriteria eksklusi yang digunakan oleh peneliti adalah :
1)      Mahasiswa yang terdaftar dalam praktik Manajemen Asuhan Keperawatan Anak, namun jumlah kehadiran kurang dari 100%
E.  Besar Sampel
Besar sampel merupakan banyaknya anggota yang akan diadikan sampel. Karena besar populasi kurang dari 10.000, maka penentuan sampel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :

 Hasil besar sampel = 95.41 sehingga dibulatkan menjadi 95 responden. Untuk mengantisipasi drop out, maka sampel ditambahkan 10% menjadi 105 responden.


  1. Tempat dan Waktu Penelitian
1.      Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah kampus Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang..
2.      Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan  Mei-Juni 2017.
Pengambilan data ini dilakukan hanya sekali saja dalam satu waktu.

G.    Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran
1.      Variabel penelitian
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda,manusia,dll). (47)
Identifikasi variabel adalah sesuatu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi dari hal ini. Variabel pada penelitian ini adalah :
a.       Variabel Independen (Variabel bebas)
Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan variable lain atau variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (47) (48).  Variabel independen pada penelitian ini adalah kualitas tidur mahasiswa praktikan angkatan 2014 program studi ilmu keperawatan

b.        Variabel dependen (Variabel terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi dan menjadi akibat dari variabel bebas.(47)(48).  Variabel terikat dalam penelitian ini adalah capaian pembelajaran klinik stase KMB pada Mahasiswa Angkatan 2014 di PSIK FK UNDIP.

2.      Definisi Operasional dan Skala Pengukuran
Definisi operasional dirumuskan untuk kepentingan akurasi,komunikasi,dan replikasi. Variabel yang telah didepenisikan perlu didefenisikan secara operasional, sebab setiap istilah (variabel) dapat diartikan secara berbeda-beda oleh orang yang berlainan. (49)
 
Tabel  3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran
No
Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala Pengukuran
1.
Variabel Independen: kualitas tidur mahasiswa praktikan angkatan 2014 program studi ilmu keperawatan

Pernyataan subjektif tentang kepuasan tidur yang ditandai dengan merasakan tidurnya cukup atau tidak ada gangguan atau masalah dalam tidurnya pada saat mahasiswa sedang menjalani praktek klinik di Rumah Sakit.

Pengukuran kualitas tidur dengan menggunakan instrument Pitsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dengan menggunakan 10 komponen pertanyaan untuk mengetahui kualitas tidur meliputi kualitas tidur subjekif, latensi tidur, durasi tidur, efisiensi kebiasaan tidur, gangguan tidur, penggunaan obat, disfungsi siang hari.
Nilai total dari PSQI:
Total skor global ≤ 5 = kualitas tidur baik. Total skor global > 5 = kualitas tidur buruk
Ordinal
2.
Variabel terikat (dependen) pada penelitian ini adalah capaian pembelajaran klinik stase KMB pada Mahasiswa Angkatan 2014 di PSIK FK UNDIP

Kompetensi keperawatan adalah pengetahuan dasar, sikap dan ketrampilan yang harus dimiliki oleh perawat dalam melaksanakan tugas praktik klinik keperawatan. Dalam hal ini, peneliti akan melihat hasil penilaian pencapaian target kompetensi pendidikan praktek klinik dilihat berdasarkan buku target atau penilaian dosen.
Menggunakan studi dokumentasi berdasarkan nilai hasil evaluasi berdasarkan buku panduan praktik klinik dengan rentan 0-100 yaitu menggunakan nilai murni hasil evaluasi pembelajaran klinik.

Apabila sudah mengetahui berapa nilai responden ketika menjalankan praktek stase KMB  maka hasilnya dikategorikan menjadi 2 yaitu,
a.       Baik mean = 86,37
b.      Kurang baik mean = 86,37

Ordinal

H.    Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data
1.      Alat penelitian
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah dengan kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pernytaaan-pernyataan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (50).  Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner PSQI dan hasil evaluasi Pembelajaran Klinik Mahasiswa melalu Buku Hasil Pencapaian Pembelajaran Klinik. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang disusun dan telah direncanakan sebelumnya, kuesioner ini digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi.(51) Teknik pengumpulan data dengan memberikan beberapa pertanyaan pada responden.(51) Kuesioner dan Hasil evaluasi Pencapaian Pembelajaran klinik yang disediakan terdiri atas :
a.       Hasil Penilaian Pencapaian Pembelajaran Klinik Mahasiswa
Peneliti mendapatkan hasil nilai-nilai pencapaian pembelajaran klinik mahasiswa, dengan melihat dari buku evaluasi hasil Pencapain Pembelajaran Klinik.
b.      Kuesioner penelitian kualitas tidur
Pada penelitian ini menggunakan kuesioner kualitas tidur dari Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang dikembangkan oleh Daniel J. Buysee mulai tahun 1998. PSQI ini terdiri dari 19 butir pertanyaan yang dinilai diri sendiri dan 5 pertanyaan yang dinilai oleh pasangan atau teman sekamar jika ada, tetapi pada penelitian ini peneliti hanya mengambil 18 pertanyaan yang dinilai oleh diri sendiri yang masuk dalam penilaian. 18 pertanyaan ini digabungkan dalam 7 komponen penilaian, masing-masing memiliki kisaran 0-3 poin (52). Kuesioner PSQI terdiri dari 7 komponen yang dinilai dalam PSQI  yaitu latensi tidur, durasi tidur, kualitas tidur, efisiensi kebiasaan tidur, gangguan tidur, penggunaan obat tidur dan gangguan fungsi tubuh di siang hari. Skala pengukuran yang digunakan dalam kuesioner ini menggunakan Likert skale.(53)
1.      Komponen 1 : kualitas tidur subjektif
Ditunjukan dengan pertanyaan nomor  9 dengan skor sangat baik = 0, baik =1, buruk = 2, buruk sekali= 3.
2.      Komponen 2      :   Latensi tidur
Ditunjukan dengan nomor pertanyaan nomor 2, dengan penilaian (<15 menit = 0, 15-30 menit =1, 31-60 menit = 2, >60 menit = 3 dan no 5a dengan skor (Tidak ada pada bulan lalu = 0, kurang dari sekali selama seminggu = 1, sekali atau dua kali dalam seminggu= 2, tiga kali atau lebih dalam seminggu = 3).
Penilaian latensi tidur dengan menjumlahkan skor nomor 2 dan 5a, dengan skor (0=0, 1-2 =1, 3-4 =2, 5-6 =3).
3.      Komponen 3 : Durasi tidur
Ditunjukan oleh pertanyaan nomor 4, skor (>7 jam= 0, 6-7 jam =1, 5-6 jam = 2, < 5 jam = 3).
4.      Komponen 4 : Efisiensi kebiasaan tidur
Ditunjukan oleh pertanyaan nomor 1,3,4. Efisiensi tidur = (total jumlah jam tidur/ total waktu di tempat tidur) x 100 %, total jumlah jam tidur – pertanyaan no 4
Total waktu ditempat tidur – yang dikalkulasikan dari respon terhadap pertanyaan no 1 dan 3.
(Skor : 85% = 0, 75% - 84% =1, 65-74 % =2, <65% = 3).
5.      Komponen 5 : Gangguan tidur
Ditunjukan dengan penjumlahan skor pertanyaan 5b-5j (tidak ada pada bulan lalu = 0, kurang dari sekali selama seminggu =1, sekali atau dua kali dalam seminggu =2, tiga kali atau lebih dalam seminggu =3)
Dengan hasil penjumlahan (skor 0=0, 1-9=1, 10-18 =2, 19-27 =3).
6.      Komponen 6 : penggunaan obat
Ditunjukkan dengan pertanyaan nomor 7 dengan penilaian (tidak sama sekali =0, kurang dari sekali dalam seminggu =1, sekali atau dua kali seminggu=2, tiga kali atau lebih dalam seminggu=3).
7.      Komponen 7 : disfungsi di siang hari
Dengan melihat pertanyaan nomor 7 (Skor : tidak sama sekali =0, kurang dari sekali dalam seminggu =1, sekali atau dua kali seminggu =2, tiga kali atau lebih dalam seminggu =3) dan nomor 8 (skor : tidak ada masalah sama sekali =0, sedikit sekali masalah =1, ada masalah =2, masalah besar =3)
Kemudian menjumlahkan skor no 7 dan 8, dengan skor (0=0, 1-2 = 1, 3-4 = 2, 5-6=3).

Nilai total dari PSQI :
Skor 5 memiliki kualitas tidur baik
Skor > 5 diartikan responden memiliki kualitas tidur buruk. (52)

Banyak penelitian yang memakai kuesioner ini, Keseluruhan komponen kualitas tidur pada kuasioner PSQI reliable karena memenuhi persyaratan reliabilitas minimal koefisien Cronbachs Alpha 0,70 yakni dengan hasil 0,83. Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach karena instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat. Rumus Alpha Cronbach sevagai berikut :
Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:
Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel. Jadi dapat dikatakan PSQI reliable karena hasilnya adalah 0,83. (54)

2.      Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas dan rehabilitas untuk alat ukur yang menghasilkan nilai kuantitatif, dengan menggunakan instrument yang valid dan reliable dalam pwngumpulan data (43). Kuesioner yang diberikan kepada responden telah diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu agar kesimpulan penelitian nantinya tidak memberikan perbedaan gambaran yang jauh dari keadaan sebenarnya dan kesimpulannya dapat dipercaya.(55)
a.       Uji Validitas
Uji validitas merupakan uji instrumen penelitian untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya.(56) Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur.(56) Uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment, dimana apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel atau nilai sig. dari per item soal bernilai lebih kecil dari 0,05 maka item soal tersebut valid. Hasil uji validitas kepada 30 responden didapatkan hasil bahwa  untuk setiap item pertanyaan pada pertanyaan kualitas tidur menggunakan PSQI semua item soal valid karena nilai p value < 0,05 dan untuk setiap item memilki nilai r hitung > r tabel artinya semua item soal dalam kuesioner valid dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
b.      Uji reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan indeks atau cara untuk menunjukkan sebuah kuesioner dengan hasil yang diperoleh dapat dipercaya dan konsisten atau adanya suatu kesamaan hasi apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda (43). Teknik untuk uji reliabilitas yang digunakan adalah menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:(47)
Variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha >0,6 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability). Uji reliabilitas 𝜎𝑡2 : Total varians Variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha >0,6 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability). Uji reliabilitas Kualitas tidur PSQI yang telah dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 30 responden didapatkan nilai Cronbach’s Alpha 0,785. Nilai reliabilitas sebesar 0,785 > 0,6 artinya instrumen dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

3.      Cara Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Responden yang sudah dipilih dibagikan kuisioner PSQI. Proses penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan:
a.       Penelitian ini dimulai setelah proposal penelitian disetujui dengan membuat permohonan surat ijin penelitian ke pihak akademik
b.      Membuat surat izin pelaksanaan penelitian ke bagian akademik Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
c.       Membuat Ethical Clearance di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
d.      Melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian
e.       Penelitian dimulai setelah pihak Departemen Ilmu Keperawatan menyetujui diadakannya penelitian tersebut
f.       Peneliti melakukan pengambilan data responden yang sesuai dengan kriteria insklusi dalam penelitian di Kampus Keperawatan FK UNDIP pada angakatan 2014.
g.      Peneliti melakukan pendekatan dengan calon responden  yang dapat ditemui di kampus Keperawatan FK UNDIP untuk meminta persetujuan dengan menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian yang dilakukan dan sebagian besar peneliti menyebarkan informed consent melalui google doc.
h.      Responden diberikan kuesioner oleh peneliti melalui google doc dan meminta melakukan pengisian kuesioner dengan jujur. 
i.        Responden mengisi kuesioner yang telah diberikan peneliti.
j.        Peneliti mengecek kembali kelengkapan jawaban responden pada kuesioner.
4.      Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1)      Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data adalah proses dalam memperoleh data suatu kelompok. Data yang didapat adalah data mentah yang akan menghasilkan informasi yang diperlukan. Pengolahan data dibagi menjadi 5 tahap, yaitu : (55)(43)
a.       Editing
Editing adalah pengoreksian data ulang untuk memastikan kebenaran data yang terkumpul. Kuesioner yang telah diisi oleh responden dilakukan pengecekan kembali terkait pengisian, kejelasan makna jawaban dan relevansi jawaban, jika dalam satu pertanyaan terdapat jawaban ganda atau lebih maka peneliti mengklarifikasi terkait jawaban kepada responden.

b. Coding (memberi tanda kode)
Coding merupakan pemberian kode angka pada tiap-tiap data yang terdiri atas beberapa kategori. Peneliti memberikan kode dan juga daftar kode yang berguna untuk memudahkan dalam pengolahan data serta memudahkan kembali melihat lokasi dan arti kode dari suatu variabel.
Variabel
Kategori
Kode
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
1
2
Stase praktik
KMB
1

Gambaran kualitas tidur pada Mahasiswa
Kualitas tidur baik
Kualitas tidur buruk
1
2
Kualitas tidur subjektif
Sangat baik
Cukup baik
Cukup buruk
Sangat buruk
1
2
3
4
Latensi tidur
Sangat baik
Cukup baik
Cukup buruk
Sangat buruk
1
2
3
4
Durasi tidur
>7 jam
6-7 jam
5-6 jam
< 5 jam
1
2
3
4
Efisiensi tidur
Sangat efisien
Efisien
Kurang efisien
Tidak efisien
1
2
3
4
Gangguan tidur
Tidak mengalami gangguan tidur
Gangguan tidur ringan
Gangguan tidur sedang
Gangguan tidur berat
1
2
3
4
Penggunaan obat tidur
Tidak pernah
Sekali seminggu
2 kali seminggu
>3 kali seminggu
1
2
3
4
Disfungsi di siang hari
Tidak menjadi masalah
Masalah kecil
Masalah sedang
Masalah berat
1
2
3
4

c. Scoring
Scoring merupakan pemberian nilai terhadap jawaban responden untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan. Peneliti memberikan skor pada setiap subvariabel sesuai dengan jenis data dan pertanyaan.
a.      Scoring kualitas tidur
No
Komponen
Pertanyaan
Skor
Jumlah skor
1
Kualitas tidur
Pertanyaan no.9
Sangat baik = 0
Sangat baik = 0
Cukup baik = 1
Cukup baik = 1
Cukup buruk = 2
Cukup buruk = 2
Sangat buruk =3
Sangat buruk = 3
2.
Latensi tidur
Pertanyaan no. 2
<15 menit = 0
Skor 0 = 0
16-30 menit =1
Skor 1-2 =1
31-60 menit = 2
Skor 3-4 =2
>60 menit = 3
Sor 5-6 = 3
Pertanyaan no. 5a
Tidak pernah = 0

Sekali seminggu = 1



2 kali seminggu = 2



>3 kali seminggu = 3


3.
Lama tidur malam
Pertanyaan no.4
> 7 jam = 0
> 7 jam = 0
6-7 jam = 1
6-7 jam = 1
5-6 jam = 1
5-6 jam = 1
<5 jam = 3
<5 jam = 3

4.
Efisiensi tidur
Pertanyaan no. 1 (lama di tempat tidur)
(uraian)
Total
Pertanyaan
 No 3
(uraian)
>85% = 0
75-84% = 1
 (lama di tempat tidur)

65-74% = 2
<65% = 3
Pertanyaan
 no 4
 (lama tidur)
(Uraian)

5
Gangguan ketika tidur malam
Pertanyaan no. 5b-5j
Tidak pernah       = 0
Skor 0            = 0
Sekali seminggu  = 1
Skor 1-9         = 1
2 kali seminggu   = 3
Skor 10-18     = 2
>3 kali seminggu = 3
Skor 19-27     = 3
6.
Penggunaan obat-obat tidur
Pertanyaan no.7
Tidak pernah      = 0
Tidak pernah       = 0
Sekali seminggu  = 1
Sekali seminggu   = 1
2 kali seminggu  = 3
2 kali seminggu    = 3



>3 kali seminggu  = 3
>3 kali seminggu  = 3
7.
Terganngu aktivitas di siang hari
Pertanyaan no.6
Tidak pernah      = 0
Jumlah skor:
Sekali seminggu = 1
Skor 0       = 0
2 kali seminggu  = 3
Skor 1-2    = 1
>3 kali seminggu  = 3
Skor 3-4    = 2




Pertanyaan no.8
Tidak antusias    = 0
Skor 5-6    = 3
Kecil                  = 1

Sedang               = 2

Besar                  = 3

Total skor: jumlah skor komponen 1-7
 


<5 = kualitas tidur baik
 
>5 = kualitas tidur buruk
 


b.       Entry Data
Peneliti memproses data agar dapat dianalisis dengan memasukkan data dari kuesioner yang sudah diberi kode ke dalam software atau program komputer untuk dilakukan analisa data.
c.       Clearing (Pengecekan Data)
Cleaning pada penelitian ini yaitu tahap pengecekan kembali semua data dari setiap responden yang sudah di entry sehingga tidak terdapat kesalahan kode dan ketidaklengkapan data.
d.      Tabulasi
Tabulasi adalah proses dimana data yang dimasukkan dalam komputer diinterpretasikan dalam bentuk tabel. Hal ini bertujuan agar memudahkan penyusunan, penjumlahan, dan penataan untuk disajikan dan dianalisa.

2)   Analisis Data
a.       Analisa Univariat
Analisa ini dilakukan untuk menjelaskan distribusi frekuensi dari setiap variabel yang bertujuan untuk menggambarkan distribusi dan proporsi variabel yang diteliti dalam bentuk tabel, baik variabel independen maupun independen. Data dari penelitian ini yang akan dianalisa menggunakan analisa univariat adalah karakteristik kualitas tidur mahasiswa praktikan angkatan 2014 dan capaian pembelajaran klinik pada mahasiswa angkatan 2014. Data tersebut diolah dalam bentuk persentase dan tabel distribusi frekuensi mengunakan computer. Sehingga akan didapatkan gambaran kualitas tidur mahasiswa dan capaian pembelajaran klinik dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang disertai dengan persentase nya.
b.      Analisa bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel (57). Pada penelitian ini analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen kualitas tidur mahasiswa keperawatan angkatan 2014 dan variabel dependen capaian pembelajaran klinik stase KMB (Keperawatan Medical Bedah) serta membuktikan hipotesa penelitian. Peneleitian ini menggunakan uji statistic Chi square. Uji Chi square digunakan untuk menganalisa hasil yang diteliti untuk mengetahui adanya hubungan atau perbedaan yang signifikan antara variabel. Uji Chi square ini digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara kualitas tidur mahasiswa dengan capaian pembelajaran klini pada mahasiswa praktik angakatan 2014. Untuk melihat hasil kemaknaan perhitungan statistic digunakan batas nilai kemaknaan (alpha) 5%=0,05 dan nilai keyakinan 95%= 1,96 dengan ketentuan : Hipotesa diterima dengan hasil p value nilai alpha = 5%. Uji Chi square digunakan untuk menghubungkan antar variabel X dengan variabel Y. Dasar Uji Chi square adalah membandingkan perbedaan frekuensi hasil observasi dengan frekuensi yang diharapkan. Uji korelasi menggunakan uji Chi square dengan syarat penggunaan uji Chi square adalah sampel dipilih secara acak, sampel > 40. Keputusan yang diambil dari uji Chi square adalah bila nilai p < 0,05 dengan derajat kepercayaan 5% , H0 ditolak, berarti data sampel mendukung adanya perbedaan yang bermakna (signifikan) (39). Apabila syarat dari uji Chi Square tidak terpenuhi, syarat uji chi square meliputi:
a.         Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga Actual Count (F0) sebesar 0 (Nol).
b.        Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1 cell saja yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected count (“Fh”) kurang dari 5.
c.        Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misak 2 x 3, maka jumlah cell dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.
Apabila syarat dari uji chi square tidak terpenuhi maka alternatif yang dapat digunakan dalam menguji data dengan tabel 2 x 2 adalah  menggunakan uji fisher’s Exact Test (39).


5.      Etika Penelitian  
Penelitian ini menggunakan manusia sebagai subjek penelitian sehingga tidak boleh bertentangan dengan etik. Hal-hal yang harus dilindungi oleh peneliti adalah sebagai berikut : (55) (57)
1.      Autonomy
Penelitian ini menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Responden memiliki hak atau kebebasan untuk menentukan pilihan ikut atau menolak penelitian. Dalam hal ini, diperkuat dengan adanya lembar informed consent.
2.      Confidentiality
Responden penelitian memiliki privasi dan hak untuk mendapatkan kerahasiaan informasi. Peneliti perlu merahasiakan berbagai informasi yang menyangkut privasi responden yang tidak ingin identitas dan segala informasi tentang dirinya diketahui orang lain. Misalnya, nama responden tidak ditulis secara lengkap namun hanya inisialnya saja.
3.      Justice
Prinsip keterbukaan dalam penelitian mengandung makna bahwa penelitian dilakukan secara jujur, tepat, cermat, hati-hati dan dilakukan secara professional. Dalam hal ini, peneliti memberikan keuntungan dan beban secara merata sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan responden.
4.      Beneficence
Prinsip berikut ini mengandung makna bahwa setiap penelitian harus mempertimbangkan manfaat dan keuntungan yang dapat diperoleh responden.
5.      Nonmaleficence
Penelitian yang dilakukan tidak boleh mengandung unsur bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan merugi.