A.
Identifikasi
Variabel
Berdasarkan
tujuan penelitian dan dasar teori yang telah dikemukakan, maka
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel
Bebas (X) : Harga Diri dan
Konformitas
2. Variabel
Tergantung (Y) : Perilaku
Kompulsif (Compulsive Buying)
B.
Definisi
Operasional
Definisi
operasional merupakan batasan dari berbagai variabel dan secara konkrit
memiliki hubungan dengan kenyataan dan merupakan sebuah manifestasi dari hal
yang diamati dalam sebuah penelitian (Hadi,1987). Definisi operasional dalam penelirtian ini yakni :
1. Perilaku
Kompulsif
Perilaku
kompulsif (compulsive buying) yaitu
adanya perilaku kompulsif yang tidak dapat dikendalikan dengan cara membeli
barang yang diinginankan dalam produk tertentu karena adanya proses pengulangan
terus-menerus dan berlebihan saat sedang berbelanja, dikarenkan adanya rasa
ketagihan.
2. Harga
Diri
Harga
diri (self-esteem) merupakan adanya penilaian terhadap diri sendiri dengan
menilai secara positif ataupun negatif yang dapat memenuhi kebutuhannya untuk
selalu bersikap optimis dan percaya diri.
3. Konformitas
Konformitas
merupakan adanya kecenderungan seseorang dalam berperilakumeniru atau mengubah
keyakinan agar terlihat sama dengan perilaku orang lain dan agar dapat
dipertahankan di dalam kelompok tersebut, serta sebagai interaksi yang terjadi
pada kelompok.
C.
Populasi,
Sampel, dan Teknik Sampling
a. Populasi
Populasi merupakan
generalisasi dari individu yang memiliki karakteristik yang sama untuk
digunakan dalam penelitian (Azwar,2012). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa
fakultas psikologi dengan jumlah mahasiswa fakultas psikologi angkatan tahun
2016 sebanyak 225 mahasiswa.
b. Sampel
Sampel adalah
bagian dari populasi yang harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki populasinya
(Azwar,2012). Sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus slovin dengan
uraian sebagai berikut :
Keterangan:
n = Jumlah
sampel
N = Jumlah
populasi
d =Tingkat
signifikansi ( d = 0,05 )
Berdasarkan rumus diatas
maka jumlah sampel dapat dihitung sebagai berikut:
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini
berjumlah 144 mahasiswa atau responden
c. Teknik
Sampling
Penelitian
ini menggunakan teknik purposive random
sampling yaitu melakukan pengambilan sampel secara acak dengan kriteria
kriteria tertentu (Azwar, 2012).
Kriteria
sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
a.
Subyek merupakan
mahasiswa unissula 2016.
b.
Mahasiswa
berusia 19-21 tahun.
D.
Metode
Pegumpulan Data
Metode
dalam pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan skala. Item-item dalam skala dibagi menjadi 2
kategori, yaitu favorable dan unfavorable.
Penelitian ini menggunakan tiga skala yaitu skala harga diri, skala konformitas
dan skala pembelian kompulsif.
Metode
pengumpulan data yang sudah dijelaskan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut
:
1. Skala
Pembelian Kompulsif
Skala
pembelian kompulsif menggunakan 5 karakteristik menurut Edward (1993) yaitu
sebagai berikut; tendency to spend, compulsion/
drive to spend, feeling (joy) about shopping and spending, dyfunctional spending,dan post-purchased duilt.
Skala
pembelian kompulsif ini menggunakan skala likert yang dibentuk menjadi empat
pilihan respon, yaitu SS (sangat sring), S (sering), J (jarang), dan SJ (sangat
jarang). Skala pembelian kompulsif tersiri dari dua item yaitu pernyataan
positif (favorable) dan pernyataan
negatif (unfovorable). Skor berkisar
dari 1 sampai 4 dengan indikator aitem favorable, SS=4, S=3, J=2, SJ=1 dan
indikator aitem unfavorable, SS=1, S=2, J=3, SJ=4.
Tabel 1
Blue
print
Skala Pembelian Kompulsif
Karakteristik
|
Jumlah
Item
|
Jumlah
|
|
Favorable
|
Unfavorable
|
||
tendency
to spend
|
3
|
2
|
5
|
compulsion/
drive to spend
|
2
|
3
|
5
|
feeling (joy) about shopping
and spending
|
3
|
2
|
5
|
dyfunctional
spending
|
3
|
2
|
5
|
post-purchased
duilt
|
3
|
2
|
5
|
Jumlah
|
14
|
11
|
25
|
2. Skala
Harga Diri
Skala
harga diri yang dipakai dalam penelitian ini didasarkan pada aspek-aspek harga
diri. Skala harga diri ini menggunakan skala likert yang dibentuk menjadi empat
pilihan respon yaitu SS (sangat sesuai), S (sesuai), TS (tidak sesuai), dan STS (sangat tidak sesuai).
Skala
harga diri terdiri dari dua item yaitu pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfovorable). Skor berkisar dari 1 sampai 4 dengan indikator aitem
favorable, SS=4, S=3, TS=2, STS=1 dan indikator aitem unfavorable, SS=1, S=2,
TS=3, STS=4.
Tabel 2
Blue
print
Skala Harga Diri
Karakteristik
|
Jumlah
Item
|
Jumlah
|
|
Favorable
|
Unfavorable
|
||
Perasaan diterima
|
4
|
4
|
8
|
Perasan berarti
|
4
|
4
|
8
|
Perasaan mampu
|
4
|
4
|
8
|
Jumlah
|
12
|
12
|
24
|
3. Skala
Konformitas
Skala
konformitas yang dipakai dala penelitian ini didasarkan pada aspek-aspek
konformitas. Skala ini menggunakan skala likert yang dibentuk menjadi empat
pilihan respon yaitu SS (sangat sesuai), S (sesuai), TS (tidak sesuai),
dan STS (sangat tidak sesuai).
Skala
harga diri terdiri dari dua item yaitu pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfovorable). Skor berkisar dari 1 sampai 4 dengan indikator aitem
favorable, SS=4, S=3, TS=2, STS=1 dan indikator aitem unfavorable, SS=1, S=2,
TS=3, STS=4.
Tabel 3
Blue
print
Skala Konformitas
Karakteristik
|
Jumlah
Item
|
Jumlah
|
|
Favorable
|
Unfavorable
|
||
Kekompakan
|
4
|
4
|
8
|
Kesepakatan
|
4
|
4
|
8
|
Ketaatan
|
4
|
4
|
8
|
Jumlah
|
12
|
12
|
24
|
E.
Validitas,
Daya Beda dan Reliabilitas
Penelitian
yang dilakukan diharapkan dapat memberikan hasil penelitian yang objektif, yang
dapat diartikan dalam penelitian harus dapat mencerminkan dan menggambarkan
masalah yang sedang diteliti. Validitas dan Reliabelitas memiliki peran penting
dalam penelitian dalam menentukan hasil dari penelitian.
Alat ukur penelitian
seharusnya valid dan reliabel.
1. Validitas
alat tes
Validitas
alat ukur berfungsi menunjukkan sejauhmana akurasi instrumen yang digunakan
dalam penelitian. Suatu instrumen dikatakan valid apabila alat ukur tersebut
mampu mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki secara tepat (Azwar, 2015).
Dalam
penelitian ini, tipe validitas yang digunakan yaitu validitas isi (content validity). Validitas isi yaitu
validitas yang telah diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis
rasional atau melalui professional judgement (Azwar, 2015). Professional
judgement artinya isi tes ditentukan melalui pendapat professional dalam telaah
soal.
2. Daya
Beda
Item
yang akan diujikan melalui try out
dan akan diseleksi melalui pengukuran daya beda atau korelasi item, sehingga
akan diketahui item mana yang berkualitas baik dan kurang baik. Item yang
memiliki kualitas kurang baik akan digugurkan terlebih dahulu sebelum
pengambilan data dilakukan.
Azwar
(2015), menjelaskan mengenai prosedur pengujian korelasi item yang dilakukan
dengan komputasi koefisien antara distribusi skor total item. Komputasi ini
akan menghasilkan koefisien korelasi item total (rix) yang umumnya
dikenal dengan indeks daya beda item.
Kriteria
pemilihan item berdasarkan daya beda item menggunakan (rix) ≥ 0,3.
Setiap item yang mencapai koefisien lebih dari 0,3 dikatakan memiliki daya beda
yang memuaskan. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor item
dengan skor skala maka akan semakin tinggi konsistensi skala dengan item secara
keseluruhan yang berarti bahwa item memiliki daya beda tinggi (Azwar,2015).
3. Reliabilitas
Reliabilitas
merupakan penerjemahankata dari reliability yang berarti konsisten, kestabilan,
konsistensi dan sebagainya, tetapi gagasan pokok yang terkandung didalam konsep
reliabilitas ialah sejauhmana hasil suatu proses penelitian atau pengukuran
dapat dipercaya (Azwar,2015).
Hasil
pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran
pada subjek yang sama memperoleh hasil yang relatif sama. Reliabilitas skala
pengukuran dalam penelitian ini akan diuji menggunakan teknik pengujian
reliabilitas Alpha Cronbach yang dikembangkan oleh Cronbach. Reliabilitas (rix)
dinyatakan dengan angka atau koefisien korelasi dengan kisaran antara 0 sampai
1,00.
F.
Teknik
Analisis Data
Teknik
analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier
berganda dengan cara menggunakan program SPSS versi 21.0 for windows. Analisis data ini memiliki fungsi untuk mengetahui pengaruh
antara harga diri dan konformitas pada Mahasiswa terhadap pembelian kompulsif.
Berikut analisis yang digunakan dalam penelitian ini
1. Analisis Regresi
Linier Berganda
Menurut
Ghozali (2011) secara umum, analisis regresi pada dasarnya
adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu
atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk
mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata
variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui.
Estimasi yang dilakukan ditujukan untuk menggambarkan suatu pola hubungan ke
dalam fungsi atau persamaan yang ada di antara variabel-variabel tersebut (Imam
Ghozali, 2011).
Adapun persamaan regresi linier adalah sebagai berikut :
Y = a + b1X1+b2X2
Dimana :
Y =
Variabel dependen (Pembelian Kompulsif)
X1 = Variabel
independen 1 (Harga diri)
X2 = Variabel
Independen 2 (Konformitas)
a =
Konstanta
b =
Koefisien regresi
Setelah mendapat persamaan regresi dari
tahap analisis berganda, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik.
Hal ini untuk menghindari terjadinya estimasi yang
bias mengingat tidak pada semua data dapat diterapkan regresi. Pengujian yang
dilakukan adalah uji Normalitas, uji Multikolinieritas, uji
Heteroskedastisitas, dan uji Autokorelasi.
a.
Uji Normalitas
Uji
normalitas bertujuan menguji apakah dalam metode regresi, variabel terikatdan
variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak, (Ghozali, 2011).
Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau mendekati
normal. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal
atau tidak mengunakan analisis statistik non-parametrik One-Sample
Kolmogorov-Smirnov. Jika pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov
menunjukkan p-value lebih besar dari 0,05, maka data berdistribusi
normal dan sebaliknya, jika p-value lebih kecil dari 0,05, maka data tersebut
berdistribusi tidak normal.
b.
Uji Multikolineraritas
Multikolonieritas
terjadi jika ada hubungan linear yang sempurna atau hampir sempurna antara
beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Uji
multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas, (Ghozali, 2011).
Untuk menguji adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan menganalisis
korelasi antar variabel dan perhitungan nilai tolerance serta variance
inflation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance lebih
kecil dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang
nilainya lebih dari 95%. Dan nilai VIF lebih besar dari 10, apabila VIF
kurang dari 10 dapat dikatakan bahwa variabel independen yang digunakan
dalam model adalah dapat dipercaya dan objektif.
c.
Uji
heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan
ketidaksamaan variasi variable pada semua pengamatan dan kesalahan yang terjadi
dalam memperlihatkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu/lebih
variable independen sehingga kesalahan tersebut tidak random. Kriteria yang
digunakan untuk menyatakan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak di
antara data pengamatan dapat dijelaskan dengan menggunakan koefisien
signifikansi
2. Uji
Hipotesis
Untuk melakukan
pengujian hipotesis pengaruh secara signifikan. digunakan alat analisis regresi
linier berganda. Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis yang digunakan
antara lain adalah uji koefisiensi regresi simultan (uji F), pengujian
signifikan parameter individual (uji t) dan uji determinasi.
a)
Koefisien Determinasi (Uji
R2)
Koefisiensi
determinan (R2) digunakan untuk mengukur seberapa kemampuan model
dapat dalam menerangkam variasi dependen. Nilai koefiensi determinan antara nol
dan satu. Nilai (R2) yang paling kecil berarti kemampuan
variabel-variabel dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
Secara umum koefisiensi determinasi untuk data silang (cross section)
relative rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing
pengamatan, sedangkan untuk data runtut waktu (time series) biasanya
mempunyai nilai koefisiensi determinan yang tinggi (Ghozali, 2011). Kelemahan
dari penggunaan koefisiensi determinan ini adalah bias terhadap jumlah variabel
independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel
dependen, maka (R2) pasti meningkat tidak peduli apakah variabel
tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena
itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted (R2)
pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Nilai adjusted (R2)
dapat naik turun apabila satu variabel independen ditambah ke dalam model
(Ghozali, 2011)
b)
Uji Regresi Simultan (Uji
F)
Pengujian
ini bertujuan untuk menguji secara signifikan pengaruh variabel independen
(pembiayaan) terhadap variabel dependen (Pendapatan pelaku usaha) secara
bersama-sama dengan melihat nilai signifikan F. Jika nilai signifikan F lebih
kecil dari 0,05 maka hipotesis alternative tidak dapat ditolak atau dengan α =
5% variabel independen secara statistic mempengaruhi variabel dependen secara
bersama-sama (Ghozali, 2011). Uji statistic F pada dasarnya menunjukan apakah
semua variabel independen yang dimaksud dalam model ini mempunyai pengaruh
secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Hipotesis nol
adalah joint hipotesis bahwa β1, β2…. Βk secara simultan sama dengan nol
(Gozali, 2011).
c)
Uji Signifikan Parameter
Individual (Uji t )
Pengujian
ini bertujuan untuk menguji secara signifikan dari masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikatnya. Apabila tingkat signifikan yang diperoleh (p-value)
lebih kecil dari 0,05 maka H0 dapat ditolak atau dengan α = 5 % variabel
independen tersebut berhubungan secara statistic terhadap variabeldependen. Uji
t ini pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas
(independen) secara I ndividual
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan dalam
penelitian ini adalah jika probabilitas < 0,05 maka dapat diambil kesimpulan
bahwa ada pengaruh
secara signifikan antara
variable dependen dengan variable independen,dan sebaliknya
jika probabilitas > 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh antara variable dependen dengan variable independen